Minggu, 01 Maret 2020

Toll Palembang - Lampung


Assalamualaikum, saya akan bercerita beberapa pengalaman saya melewati Toll Palembang ke Bandar lampung. Sebenernya kurang penting nyeritain toll karena di media internet atau media televisi pasti banyak yang sudah memberitakan beropersinya Toll Palembang – Bandar Lampung. Kenapa sih saya mau menceritakan Toll? Jawabannya dikota kelahiran saya tidak ada Jalur Toll jadi saya penasaran.

Pagi Hari tanggal 24 Desember 2019 saudara sepupu telpon untuk mengajak liburan kelampung dan sekalian untuk membuktikan kata-kata temennya kalau Palembang – Bandar Lampung lebih kurang 3 jam setengah. Pagi itu berangkatlah kami ke lampung menggunakan mobil saudara.

Minimnya informasi yang kami punya berapakah biaya toll dari Palembang ke Bandar Lampung, masuk dari pintu toll mana pun kami masih belum jelas, karena ada beberapa orang bilang kalau pintu toll terdekat dari Palembang itu pintu toll Jakabaring belum bisa di lalui jadi harus masuk toll kayu agung. Jarak dari kota Palembang cukup jauh kalau harus muter ke kayu agung terlebih dahulu.

Tanpa menghiraukan informasi kami coba aja masuk pintu toll jakabaring. Alhamdulillahnya bisa digunakan pintu toll tersebut walaupun masih ada beberapa pekerja yang masih sibuk di sekitar situ. Saya berasumsi ini mungkin karena libur natal kali yah makanya di buka dulu biar tidak macet pada pintu masuk toll kayu agung.

Kondisi Jalanan
Ilustrasi foto dari https://www.pexels.com
Jalan Toll dari Palembang ke  lampung ini cenderung mulus karena tidak banyak jalan yang begelom bang kecuali ketika melewati jembatan. Akan tetapi ketika masuk ke perbatasan Palembang lampung jalannya mulai terasa sangat bergelombang walaupun bukan kayak gelombang air laut. Jadi kalau untuk yang menggunakan lajur kanan ketika mendahului sangat disarankan untuk lebih berhati hati.




Fasilitas
Karena masih dibuka lajur Palembang – Lampung ini, untuk rest area dirasa belum mumpuni karena terkesan masih seadanya, seperti Toilet masih bilik – bilik toilet portable yang tak jarang kesannya masih jorok karena pengguna toilet tersebut masih kurang peduli kebersihan. Warung makan juga masih seadanya juga, tempat sholat dan pengisian BBM ada di setiap Rest Area.

Kebetulan pas balik dari Lampung ke Palembang sore hari jadi kena perjalanan malam, Nah Minimnya Lampu jalan di Toll ini jadi harus lebih hati-hati atau mungkin masih bertahap tapi yah harus tetap berhati-hati kalau yang melakukan perjalanan malam hari.

Petunjuk Jalan sangat jelas, nomor bantuan toll juga banyak sepanjang jalan toll jadi kalau kendaraan kita ada masalah bisa lah kita ga perlu panik. Google maps juga berfungsi baik disini dan sangat disarannkan mapsnya google di download dulu yah karena ada dibeberapa titik sinyal bakal hilang. Tapi kan di toll ga mungkin kesasar yah karena jalannya Cuma lurus aja, beloknya pas keluar dari toll.

Pembayaran masih Bisa Cashless atau Cash.
Ilustrasi foto dari https://www.pexels.com
Saya kurang paham, apakah Toll Palembang – Lampung ini nantinya akan full Cashless atau tidak yang jelas ketika saya masuk ke toll harus tap kartu e-money atau sejenisnya lah. Tapi kita masih bisa juga bayar cash karena ada petugas yang menunggu didekat kita harus tempelkan e-money kita. Pastikan saldo e-money kita cukup yah biar kalau pas bayar toll kita ga harus minta top up ke petugas toll nanti dikenakan biaya tambahan Rp. 10.000 (sepuluh ribu) per top up. Lumayan angkanya buat bisa beli cilok, hehehe

Oh iya, ternyata jalan toll Palembang – Lampung waktu tempuh lebih kurang tiga jam loh. Kalau menurut orang-orang kalau kita menggunakan jalur lintas Sumatra bisa memakan waktu tempuh lebih kurang 8 jam  ini Cuma 3 jam bisa hemat waktu 5 jam. Tapi kan kalau perjalanan via toll ini tergantung kita menyesuikan kecepatannya yang penting selamat sampai tujuan. Sepertinya itu pengalaman yang saya rasanya pertama nyoba jalur toll yang ada di sumatera.
Sampai Berjumpa di tulisan selanjutnya.

Share:

Rabu, 26 Februari 2020

Ke Kampung Pempek Buat Makan Pempek Dong...

Assalamualaikum, masih lanjut lagi cerita dari kota palembang. Kali ini saya akan bercerita salah satu makanan yang terkenal di palembang. Pempek salah satu ciri khas makanannya dan sampe ada lagu nya juga loh coba aja cari “pempek lenjer” dan selamat datang di palembang deh. Ada banyak sekali yang jual pempek di palembang ini mulai dari yang seribuan sampe yang lebih dari lima ribu mungkin yah.
Karena Sebuah Cerita, Akhirnya jadi penasaran.
Sebenernya banyak pempek yang terkenal di kota palembang ini. Tapi pada saat menemani tamu kantor cari makan siang, driver kantor bercerita kalau di palembang ini mau coba pempek yang beda dari pempek yang udah terkenal mampir dan cobalah makan pempek di kampung pempek. Sebenernya mau langsung kesana tapi tamu saat itu carinya bukan pempek sayangnya, hehe.
Awal mula dari situ lah akhirnya saya bernagkat ke kampung pempek di jalan mujahiddin 26 ilir palembang. Sempet cari – cari informasi terkait transportasi menuju kesana karena kalau mau di hitung-hitung pakai transportasi online lumayan juga mengeluarkan uangnya, akhirnya dapet info naik angkot yang harganya Cuma Rp. 4.000,- sekali jalan mau dekat ataupun jauh.
Semua Jualan Pempek di Kampung Pempek dan Bisa Bawa Pulang Buat Oleh-Oleh.
Ketika turun dari dari angkot kita sudah disambut dengan hamparan parkir liat yang berjejer karena banyak sekali orang yang makan pempek di kampung pempek. Sempet mikir ini orang bisa menghabiskan berapa ton pempek yah dalam 1 (satu) hari kalau pengunjungnya sebanyak ini.
Dari gapura sebetulnya sudah banyak yang berjualan pempek dipinggiran dengan berbagai macam jenis dengan harga yang beragam. Sengaja sebelum masuk ke salah satu kedai pempeknya saya telusuri dulu sepanjang jalan dan memang benar sepanjang lorong/kampung ini dominan jualan pempek.
Hampir rata-rata toko di kampung pempek menulis menjual pempek mulai dari Rp.1.000,-/pcs untuk ukuran yang kecil-kecil. Akhirnya saya memilih masuk kesalah satu toko yang ada di kampung pempek ini. Ketika masuk dan langsung cari tempat duduk kita langsung di hidangkan 1(satu) piring pempek yang ber ukuran kecil dengan banyak macam variannya.
Setelah kita dihidangi pempek 1 piring kita akan ditanya pelayannya mau pesen kapal selam goreng atau basah. Luar biasa yah mau makan pempek malah ditawari kapal selam dan bisa di goreng loh, haha. Jadi selain yang pempek kecil-kecil tadi nanti kita ditawari pempek kapal selam, pempek lenjer, model, tekwan. Berhubung perut saya kecil saya Cuma pilih kapal selam goreng saja.
Oh iya, di area ini semua toko hampir menuliskan kalau pempek yang mereka buat menggunakan ikan gabus. Kalau yang ga tau silah cari di google yah, hehe. Dari segi rasa memang sangat berbeda dengan pempek yang sudah terkenal di area palembang ini dibandingkan yang ada dikampung pempek ini. Tapi balik lagi ke selera masing-masing kalau masalah rasa. Tapi kalau penasaran boleh kok coba makanan yang ada disini.
Kalau dibilang mahal atau tidaknya tergantung kalian menghabiskan berapa banyak makan di sini. Makin banyak pastinya makin banyak dong bayarnya. Semua yang ada di kampung pempek ini bisa banget loh dibawa pulang buat oleh-oleh untuk kalian yang memang lagi berkunjung ke kota palembang.
Mungkin sekian aja cerita berkunjung ke kampung pempek, ditunggu ceritanya di kota palembang ini.
Share:

Kamis, 07 November 2019

Oh, Gini Yah Redmi AirDOts


Assalamualaikum, kali ini saya akan menulis kisah agak berbeda dari biasanya yang tentang mampir ketempat apa sekarang saya coba selipkan pengalaman saya menggunakan Bluetooth Earphone Redmi AirDots.

Sebelumnya saya sudah menggunakan Bluetooth Earphone Mi Headphone yang menurut saya sebetulnya dari awal keluar sampai tahun sekarang masih bagus-bagus aja dipakai karena fungsinya buat saya yah untuk telepon saja. Tapi karena kelalaian saya Earphone Mi Headphonenya kerendem pas cuci pakaian. Hihi

Sempet sedih awalnya karena menurut saya itu earphone paling kece deh buat denger kajian, musik ataupun telepon pas banget di telinga saya. Berhubung karena kelalaian saya akhirnya nasib earphone itu tidak bisa diselamatkan lagi (drama).

Bagi saya menggunakan earphone bluetooth ini lumayan membantu ketika ngetik sambil terima telepon atau menelpon. Kalau ga pakai earphone harus nempelin hp ke telinga secara muka ku ini bisa memproduksi minyak lebih banyak dari minyak kelapa sawit jadi sehabis menelpon aku kok liat layar HP kayak loyang habis di kasih margarin. Haha

Satu minggu setelah tiadanya earphone bluetooth, saya mulai iseng-iseng liat – liat orang review earphone bluetooth di youtube mulai dari yang paling bagus sampai yang paling biasa aja udah saya tonton. Entah kenapa kalau saya liat review orang di youtube bilang dengan harga segini bisa dapet kualitas ini dan itu. Eh pas cek ke situs jualan kok harganya udah naik semua yah L

Seminggu kemudian antara perlu ga perlu sebenernya akhirnya yah iseng aja cari-cari lagi di toko online cari harga sesuai dengan anggaran saya dong tentunya, hehe. Kalau sesuai dengan filternya harga terendah muncula Redmi Airdots. Tanpa pikirin hasil review yang saya liat di youtube di minggu sebelumnya karena harganya murah yaudah saya beli deh Redmi Airdots.

Kesan ketika barang diterima saya seneng akhirnya bisa punya earphone bluetooth lagi walaupun ga sering – sering banget dipake J. Pas buka kotaknya isinya eaphone beserta wadahnya, sama earbud cadangan 2 (dua) pasang dengan ukuran berbeda-beda dan buku panduan yang berbahasa mandarin tanpa bahasa inggris.

Kesan Pertama Sangat Menggoda
Ketika saya mengeluarkan earphone dari wadahnya lampu indikator di earphonenya menyala warna putih. Nah, pas pairing earphone ke hp nya ternyata sangat – sangat cepat sekali pas search langsung ketemu Redmi AirDots klik oke dan langsung connect. Begitu juga sisi earphone satunya sekali angkat dia langsung connect. Wah ini menurut saya kece banget lah connectnya cepet banget.

Serba Serbi Redmi Airdots

Kalau mau bandingin sama punya saya belumnya yah jelas beda karena untuk connectnya lama banget kadang malah sering putus sendiri pairingnya. Lanjut saya coba untuk denger musik ternyata asyik juga suara yang di keluarkan di earphone ini. Menurut saya sih balance lah suaranya mau jenis musik apapun enak deh suaranya. Ngomong – ngomong ini enak versi saya yah, hehe.

Untuk ketahanan baterainya earphone in termasuk agak lama habis batrenya walaupun saya pakai berapa jam buat telepon dan denger ceramah masih awet aja. Oh iya saya sarankan jangan gunakan earphone ini kiri dan kanan secara berbarengan yah kalau untuk aktivitas kantor karena dipastikan nanti kalian akan sedikit budeg nampaknya earphone ini ada semacam teknologi penghalau suara yg dari luar earphone (semoga pada tau istilahnya).

Ada kekurangan yang menurut saya sangat berpengaruh dari earphone ini. Inget kan di awal saya gunakan earphone ini untuk aktivitas ngetik sambil telepon. Sayangnya earphone ini kalau kita gunakan untuk telepon suara kita akan terdengar lebih kecil terdengarnya malah ada temen yang bilang saya lagi telepon di toilet yah kok bergema.

Mungkin ini berpengaruh karena bentuk earphonenya lebih mungil dari earphone saya yang sebelumnya jadi jarak earphone ke sumber suaranya jadi lebih jauh dan juga kalau kedua earphone ini terpasang untuk menelpon kita akan mendengar suara orang agak sedikit memantul semacam ada jeda antara yang kiri dan yang kanan. Saran saya lebih baik pakai satu sisi aja kalau untuk menelpon.

Mungkin segini aja kesan saya menggunakan earphone Redmi AirDots walaupun kualitas untuk teleponnya kurang oke tapi ga mungkin juga saya jual lagi takutnya ga ketemu lagi dengan harga yang murah lagi,hehe.





Share:

Selasa, 27 Agustus 2019

Seuprit Kisah LRT Palembang


Assalamualaikum semuanya, sesuai janji pada postingan sebelumnya saya akan berbagi cerita selama di Kota Palembang. Sebenernya termasuk sering sih dapat perintah tugas pelatihan di palembang. Kalau di ada pelatihan ke palembang bisanya ada jemputan tapi kali ini berbeda krena pindah tugas yah sebetulnya di jemput juga tapi saya memilih untuk naik transportasi umum aja lah.
Dibandara palembang untuk transportasinya termasuk banyak pilihan, kalau yang sepengamatan saya adanya taksi non online dan taksi online serta ada juga LRT. karena di kota saya sebelumnya tidak ada transportasi LRT ini jadi saya memilih untuk ketujuan saya menggunakan LRT dengan alasan apakah ini lebih cepet, efisien serta nyaman.
Jalan Menuju Ke Stasiun Masih Kurang Nyaman Dengan Barang Bawaan Banyak.
Pertama kali sampai palembang dengan barang bawaan yang sebetulnya tidak sedikit saya kok bisa – bisanya yah memilih memilih menggunakan LRT? apa karena saya sangat antusias mau naik LRT untuk pertama kali yah makanya saya malah memilih naik LRT atau karena saya mau pamer ke saudara – saudara saya kalau saya udah naik LRT, hahaha maklumin yah kalau saya udik.
Lanjut lagi yah, untuk menuju stasiun LRT dari pintu keluar bandara kita langsung saja ke arah kanan nanti perhatikan aja tanda – tandanya sangat jelas. kalau kita membawa banyak barang tentu saja akan kesusahan dikarenakan jalan menuju stasiun yang tergolong cukup jauh dan trolly tidak bisa di bawa sampai stasiun. Jadi sangat disarankan kalau kalian mau menggunakan transportasi LRT ini tidak banyak barang bawaan yah.
Jauh Dekat Cuma Rp. 10.000 yah sesuai lah . . .
Saat saya sampai ke stasiun suasana stasiun bisa di bilang sepi karena Cuma ada saya dan petugas – petugas saja yang ada. Pikirku apakah hanya aku yang naik ini LRT? yaudahlah langsung saja ke loket dan bertanya kalau “mba, kalau saya mau ke hatimu itu turun di stasiun apa yah?” dengan sigap mba nya jawab, mas plis kamu jangan bikin yang baca blogmu halu, hehe.
Jadi karena baru pertama naik LRT saya ditanya sama petugasnya mau tujuan kemana nanti kita akan di beritahu di stasiun mana kita akan berhenti. Terus saya bertanya berapa mba harga tiketnya?untuk ke tujuan mas ini hanya Rp. 10.000, saya nanya lagi misalnya saya mau ke paling ujung stasiun LRT ini brp mb? Sama aja kok mas, begitulah jawab mba petugasnya.
Waktu Tunggu dan Waktu Tempuh yang kurang pas!
Awalnya sampai di stasiun suasana sangat sepi, tapi perlahan penumpang yang lain berdatangan dan jarak saya beli tiket dengan mulai datangnya penumpang yang lain lebih kurang 20 menit dan kereta yang saya tunggu juga belum tiba, Karena pas saya tiba di stasiun keretanya baru saja berangkat. Mungkin itu kali penyebabnya saya sampai tadi sepi.
LRT Palembang ini memiliki 2 jalur kereta. Jadi kalau satu berangkat nunggu yang satu nya tiba. Sebetulnya ada jadwal kapan kereta itu tiba ataupun berangkat. Tapi dari jarak sayang menunggu sampai keretanya tiba dibisa dibilang cukup lama karena untuk waktu tunggunya hampir 45 menit. Untungnya saat itu lagi ga buru – buru jadi ga masalah nunggu agak lama.
Nah, selain waktu tunggu yang kurang efektif untuk kalian yang suka buru -  buru, waktu tempuh dari stasiun bandara ke stasiun yang mau saya tuju juga tergolong lama. Karena biasa dijemput pakai mobil dan sudah ditambah beberapa titik macet di palembang malah bisa di bilang lebih cepat menggunakan mobil ketimbang LRT ini.
Bersih dan Nyaman Loh
Ketika kereta tiba semua orang mulai mengambil ancang -  ancang untuk masuk kedalam kereta. Tapi sebelum masuk petugas mempersilahkan yang keluar kereta dahulu lewat semua baru bisa masuk, sebetulnya ini paling bener biar ga senggol-senggolan kan yah.
Ketika orang rebutan mau masuk saya sih santai aja maklum barang bawaan lumayan ribet kalau mau rebutan masuk secara gerbongnya juga banyak jadi ga takut kehabisan tempat duduk. Suasana didalam kereta yang begitu dingin dengan pemandangan kota palembang setiap perjalanannya sangat menarik dan nyaman lah selama perjalanan.

Jadi kesimpulannya naik LRT ini untuk kalian yang memang penasaran seperti saya ini boleh lah di coba transportasi ini selain bisa buat santai bisa melihat kota palembang dari atas LRT.  semoga kita berjumpa di cerita selanjutnya dikota palembang yah.


Share:

Senin, 29 Juli 2019

Hai Kota Palembang


Assalamualaikum, salam semuanya buat pembaca cerita jani (nampak saya mulai halu). Sudah lama sekali tidak berbagi cerita, maklum masih banyak yang numpuk di draft tapi ga di post (alasan hahaha). Kalau dua tahun yang lalu saya bercerita tentang jalan-jalan di pulau bangka (padahal cuma seuprit aja cerita pulau bangka). Mungkin saat ini saya sudah pindah domisili kerja alias mutasi ke palembang.

Mungkin nanti akan berbagi ceritalah tentang gimana sih jalan – jalan di kota palembang yang tentunya kota ini sangat berbeda dengan kota pangkalpinang (ya iya dong beda jauh lah). Tapi sebelum saya tau akan di mutasi ke kota palembang, mungkin sudah banyak rumor yang tidak sedap dari kota ini seperti perampokan, pencurian, pembunuhan dan lain sebagimacamnya.

Mungkin sekian dulu kali yah pembukaannya, insya allah kalau ada waktu senggang akan lanjut lagi bagaimana jalan – jalan di kota palembang ini.

Share:

Jumat, 02 Februari 2018

Karimun Jawa Bercerita

Karimun Jawa mungkin tidaklah asing lagi bagi sebagian orang. Ya, pulau kecil yang terletak di utara kota jepara ini memang sudah memikat banyak orang untuk berkunjung kesana. Awalnya sih, saya tidak begitu tertarik untuk kesana karena dipikir-pikir, toh sama saja yang dinikmati cuma pasir pantai dan air laut. Tapi, ternyata pikiranku itu terlalu sempit. haha.

keraguan berangkat ke Karimun Jawa.
Lima hari sebelum memutuskan untuk berangkat ke Karimun Jawa. Teman saya mengajak backpacker-an ke sana. Wow, ini sebuah ajakan yang tidak main-main untuk saya karena tabungan saya tidak banyak dan saya pengangguran yang bermartabat. Kelamaan mikir akhirnya dia berangat duluan. Tapi, dalam hati saya nyesel nih kalo gak pergi karena kesempatan kayak gini gak dateng dua kali. 

Dua hari setelah teman saya berangkat dia mengabari lagi "ayo, jadi nyusul ga?". Berangkat aja dulu sama pastiin uang transport pulang pergi ada. Singkat kata setelah dapet kabar dari teman yang sudah sampai disana malamnya langsung saya beserta teman lain berangkat kesana juga.

Perjalanan dari Jogja ke pelabuhan Jepara

Ada baiknya sebelum melakukan perjalanan ke karimun jawa kita mencari informasi di media sosial atau teman tentang jadwal kapal fery yang menyeberang. karena, ketika kita tau jadwal berangkatnya kapal very kita bisa mengestimasi kapan kita mau berangkat dari tempat (asal) berangkat kita. waktu tempuh dari jogja ke pelabuhan jepara lebih kurang 4 sampai 5 jam soalnya ini tergantung mood sopirnya, hehe.

Antrian yang berharap kepada Sang Maha Kuasa
Pukul 5 subuh sampai di pelabuhan Jepara suasana sepi dan gelap karena loket baru buka pukul 6 pagi. Aku berpikir masih bisalah kami untuk sholat subuh dulu sebelum membeli tiket kapal, toh sholat ga lama kok. Tapi apa yang terjadi setelah kami sholat subuh?. Antrian tiket sudah mengular dan loketnya sudah buka. Hmmm. Kok terasa aneh yah? apa aku kepanjangan doa abis sholatnya.

Sudah buru-buru ke loket tiket tiba-tiba datang seorang bapak dengan kain sarung, baju kusut dan iler masih nempel langsung serobot antrian dan cuek aja walau ditegur. Selain bapak yang serobot antrian, ada tipikal yang nitip tiket ke beberapa orang yang antri dan saya menduga pasti bapak ini calo tiket, haha. Sebenernya kami itu pasti akan kebagian tiket karena kami ke karimun bukan pas weekend cuma gemes aja dengan tipe-tipe orang kayak gini.



Empat jam di dalam kapal dan makan siang di Karimun Jawa
Waktu tempuh dari pelabuhan Jepara ke pelabuhan Karimun Jawa lebih kurang 4 jam. jadi, kalau kapalnya berangkat dari pelabuhan jepara pukul 8 kemungkinan kalian akan sampai disana pukul 12 siang. sudah terbayangkan 4 jam dikapal tanpa bisa ngapa-ngapain selain ngupil, salto, maen congklak tiba-tiba kalian mendengar suara bapak-bapak manjah ngasih kode kalo sudah mau sampe.

Inget kan di cerita awal temen yang mengajak ke karimun, betul dia sudah menunggu kedatangan kami di penginapan yang tak jauh dari pelabuhan Karimun Jawa. Jujur saja saat itu fokus kami bukan pada jemputan atau dmn kami menginap tapi dimana beli makanan saat itu karena laper banget walau sudah beli bekal sebelum berangkat.



setelah berjalan dari pelabuh menuju penginapan sekedar menaruh tas aja, kami langsung pergi ke "foodcourt" yang ada di alun-alunnya Karimun Jawa. ini fouod court bukan sembarangan loh. disini menu sea foodnya lengkap dan porsinya banyak. pemandangan food court ini pun langsung laut, untuk harga pun masih terjangkau banget.
Tour darat dan tour laut.
Selesai makan siang kami langsung menikmati tour darat yang ada di karimun jawa. adapun salah satu lokasi tour daratnya adalah kawasan hutan mangrovenya yang begitu luas tapi asik untuk ditelusuri. Adapula bukit love yang konon katanya di kelola oleh orang sana menyediakan banyak tempat-tempat untuk berfoto yang instagramable. tak lupa menikmati sunset di landmark pelabuhan karimun jawa.
Taman Hutan Manggrove Karimun Jawa


kalo saya cerita tour lautnya pasti kalian sudah pada bisa menebak dong yah. yes, tour lautnya tak jauh-jauh dari snorkling dan diving. selain yang saya bilang itu di Karimun jawa kalian bisa bermain di penangkaran ikan hiu. penakaran ikan hiu ini kalian bisa berenang bareng ikan hiunya tapi tanpa jaminan kalo tiba-tiba hiunya nerkam kalian. haha


gimana sudah kebayang dan greget belum kalian mau liburan ke karimun jawa? kalau udah aku mau diajak juga dong.
Share:

Selasa, 11 Juli 2017

Libur Lebaran di Jogja

Jogja, kota yang terkenal dengan slogan “jogja istimewa” ini telah  banyak sekali orang yang terpesona sesuai dengan lirik lagunya kla project “setiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa mana”. Betapa hangatnya suasana jogja bagi setiap orang yang mengunjunginya.

Kali ini saya kan bercerita libur lebaran di kota yang istimewa. Mungkin orang ada yang bertanya kenapa libur lebaran dijogja, di sana kan ga ada yang jualan baik makanan maupun transportasinya susah ketika lebaran. Nah berdasarkan penasaran orang itulah kenapa saya libur lebaran di Jogja untuk membuktikan bener ga sih kata mereka itu.

Di hari pertama lebaran suana di Jogja begitu sepi dari hiruk pikuk bunyi knalpot serta klason orang-orang yang hidupnya penuh dengan terburu-buru. Tapi ini hanya berlaku buat beberapa jam saja yah karena pengunjung yang ingin berlibur ke kota Jogja belum sampai di kota Istimewa ini, haha.

Saya memulai hari pertama lebaran saya dengan jalan-jalan di malioboro tempat yang pasti disinggahi kalau sudah di Jogja. Ketika bus transjogja ini berhenti di salah satu halte di malioboro ini saya melihat tidak banyak perbedaan sebelum dan pas lebaran. Masih banyak toko yang buka dan juga banyak loh turis-turis luar negeri dari hari biasanya. So, aku ini sama seperti mereka juga kah? Haha.

Selain toko-toko yang buka, ternyata buat cari makan pun tak sulit mulai dari pedagang kaki lima sampai pedagang yang jual sop kaki ayam dan sapi pun buka loh tinggal cek isi dompet mau beli yang mana. Cuma ada beberapa pedangan menambahkan catatan seperti “selama lebaran harga + 2000” catatan yang masih wajarlah yah di kala orang masih suasana lebaran dia tetap melayani orang malah libur.

Kalau mau jalan-jalan selain di malioboro bapak-bapak yang punya becak menawarkan paket wisata keliling dagadu, batik sampai toko oleh-oleh bakpia patuk pun ada. Ini menunjukan tanda alam bahwa toko-toko yang berada jauh dari malioboro pun buka.  lumayan kan dari pada harus liburan jauh-jauh tapi macet mending di malioboro dan sekitarnya menikmatinya sambil naik becak kan asyik apalagi sama pasangan.

Jadi, kalau mau ke jogja pas libur lebaran ga usah panik kalau semuanya ga ada. Mulai dari penginapan, transportasi, makanan dan toko-toko pun masih setia buka kok pas lebaran. Cuma ya itu tadi kalau harga lebih mahal sedikit, yah harap maklum yah. Namanya juga lagi lebaran kan uang THR nya bisa bagi-bagi ke penjual. Selama liburan tetap kalem dan jangan melakukan hal yang aneh-aneh. Ok, Mohon Maaf Lahir Batin yah :* :*
Share: